Pada media pemberitaan di indonesia terdapat keberpihakan yang menjadi kesalah gunaan dalam penyampaian informasi di media pemberitaan. Bisa terdapat informasi - informasi yang menguntungkan pihak tertentu. Seperti pada kejadian pemilihan presiden, terdapat kampanye - kampanye yang terdapat pada banyak lembaga media pemberitaan. Tetapi pada saat mendekati pelantikan beberapa media mulai tidak melakukan pemberitaan yang menguntungkan pihak tertentu lagi. Berikut adalah contoh salah satu media yang terlihat memihak yaitu vivanews.
JAKARTA, KOMPAS.com --
Presiden Direktur Viva.co.id Anindra Ardiansyah Bakrie atau biasa disapa
Ardi Bakrie disebut murka gara-gara munculnya iklan bakal calon
presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di laman Viva.co.id menjelang pemilu
legislatif.
Amarah Ardi, putra bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie
alias Ical, itu disampaikan melalui surat elektronik ke sejumlah
petinggi redaksi Viva.co.id. Hal itu diungkap kompasianer dengan nama Susi Avivah yang mengunggah tulisan pada Senin (7/4/2014).
Dalam e-mail tersebut, Ardi meminta iklan Jokowi
segera diganti. Bahkan, jika ada yang tidak suka dengan kebijakannya
itu, ia mempersilakan untuk mundur. Ia menunggu surat pengunduran diri
itu sebelum "ayam berkokok".
Dua sumber Kompas.com di redaksi Viva.co.id membenarkan kemarahan Ardi tersebut. "E-mail itu benar," kata salah satu sumber di redaksi Viva.co.id.
Masih menurut sumber itu, redaksi kerap diintervensi mengenai pemberitaan Jokowi.
Berikut isi surat elektronik tersebut:
"Para Direksi, khususnya Pemred,
Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.
Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada
bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.
Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling
sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar
Jokowi coblos no. 4.
Persis sekali seperti iklannya yang ditaruh di sebelah kanan yang
memang bagian advertising. Ide siapa sih ?? Bodoh sekali!!! Pura-pura
ngga ngerti, sengaja, apa emang dibayar sm partai lain untuk melakukan
itu di tempat yang paling sakral itu??
Kalau mengenai iklan PDIP yang ada di sebelah kanan itu, saya
bisa sedikit mengerti karena maksudnya berjualan di tmpat jualan, bukan
di bagian redaksional. Walaupun saya juga tidak suka dan tolong utk
diganti sekarang. Materi akan saya attachkan pada email ini dan
berikutnya untuk dipasangkan berganti gantian disitu. Thx.
Apabila ada yang tidak suka akan kebijakan saya ini, silahkan
ajukan surat resignation sebelum ayam berkokok besok pagi. Lebih cepat
lebih bagus. Saya benci orang2 munafik atau pun orang bodoh yang tidak
loyal.
PS:
Saya emailkan dgn gmail krna bisa di attach file lebih besar, bukan karena saya takut.
Kalau hubungannya mengenai orang tua yang di dzolimi, ngga ada takutnya saya. semua halal!!!
Rgds,
AAB
2 Attachments"
Dewan direksi Viva.co.id Uni Zulfiani Lubis tidak mau berkomentar mengenai hal itu. "Saya belum baca tulisan di Kompasiana, cuma sudah ramai di teman-teman Viva. Sekarang saya sudah tidak di Viva, sekarang saya full di ANTV," ucap Uni ketika dihubungi. Dalam laman Viva.co.id, Uni masih tercatat sebagai Editor in Chief.
BERITA - BERITA DARI VIVANEWS SEBELUM PELANTIKAN
Tantowi: Jokowi Gagal Buktikan Koalisi Tanpa Syarat "Akhirnya, kabinet itu isinya ya harus kompromistis."
Kabinet Jokowi Lebih Gemuk dari Kabinet AS dan Tiongkok Jokowi berdalih kabinetnya proporsional dengan berkaca pada Malaysia.
BERITA - BERITA VIVANEWS SETELAH PELANTIKAN
JK: Jokowi Akan Bahas Isu Laut Cina Selatan di APEC. Ini terkait dengan kepentingan Indonesia di poros maritim
Di Hadapan 250 CEO, Jokowi Yakin Dapat Kuasai Parlemen "SBY juga pernah dia butuh 6 bulan untuk kuasai parlemen," kata Jokowi
Jokowi: Kita Kekurangan Ribuan Kapal Jokowi akan mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim.
Dengan melihat berita - berita yang ada diatas bisa dilihat bahwa vivanews tidak konsisten dengan pemberitaannya karena sangat berbeda karakter berita yang disajikan ketika jokowi belum dilantik menjadi presiden dan sesudah dilantik menjadji presiden. Terlihat juga pada berita yang di posting oleh kompas bahwa Presiden Direktur Vivanews, Ardiansyah Bakrie yang juga merupakan anak dari Abu Rizal Bakrie jelas tidak ingin kalau perusahaan miliknya memposting iklan tentang jokowi sehingga terlihat jelas kalau pemberitaan tentang jokowi di Vivanews sudah diatur oleh beliau agar menguntungkan pihaknya sendiri.
Source:
http://nasional.kompas.com/read/2014/04/08/1106215/Ardi.Bakrie.Murka.Iklan.Jokowi.Muncul.di.Viva.co.id