Manusia dan kegelisahan
Manusia dalam hidupnya
tak lepas dari permasalahan. Manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami
kegelisahan. Gelisah
tergolong penyakit batin, penyakit ini dapat menyerangsiapa saja, dari golongan
apa, dan bangsa apapun. Kegelisahan, berasal
dari kata gelisah yang memiliki arti khawatir, hatinya tidak tenang, juga
cemas. Kegelisahan menjadi gambaran sesorang yang sedang mengalaminya, bisa
dilihat dari perilaku dan perbuatannya. Kegelisahan merupakan bagian hidup dari
manusia. Semua manusia pasti pernah pernah mengalaminya, sebentar maupun lama.
Dan bermacam-macam penyebabnya. Ini terjadi karena manusia memiliki hati juga
perasaan.
Pada
dasarnya, apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat
hidupnya, maka yang timbul adalah kegelisahan. Kenapa? Karena salah satu sumber
dari kegelisahan adalah hawa nafsu yang memicu adanya keserakahan, kekecewaan,
konflik, dan berujung pada kegelisahan.
Contoh
dari kegelisahan seperti kesepian, terasingkan, selalu dihantui dengan rasa
ketidakpastian itu mempengaruhi satu sama lain. Begitu pula sebaliknya,
kegelisahaan yang begitu luar biasa memicu keterasingan. Keterasingan yang
sudah dialami oleh seseorang bisa menciptakan kondisi baru, yaitu kesepian.
Bisa jadi keterasingan merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang
menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup
sendiri. Untuk menghindari hal ini, mulailah berpikir positif, lebih tenang
kendalikan emosi dan pikiran-pikiran negative yang belum tentu akan terjadi
sehingga kesulitas dapat teratasi.
Manusia dan harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya hal itu dapat terwujud atau terlaksana.harapan dapat diartikan sebagai
keinginana sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur.
Harapan
adalah manusiawi dan hal yang lumrah untuk dimiliki semua orang. Kebanyakan
manusia menancapkan harapan hanya untuk masalah duniawi. Terkadang, untuk
kehidupan kedua (akhirat) terbaikan. Sudah selayaknya manusia memiliki harapan
untuk mesa yang akan dating setelah kematian. Untuk mewujudkan harapan, perlu
harapan yang baik. Memikirkan angkah awal dan seterusnya untuk menggapai harapan
itu. Juga bagaimana menata sikap jika ternyata harapan itu tidak tercapai.
Karena, perlu diingat bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
Kepercayaan
adalah hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran merupakan cita-cita orang yang tau, dalam hal ini kebenaran
merupakan kebenaran yang logis, sehingga manusia memilih sebelum
melakukan suatu tindakan dan membedakan apakah baik atau tidak menurut
keyakinanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar