MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
v Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkingannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkingannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Manusia di
alam dunia ini memegang peranan yang unik. Dan dapat di pandang dari banyak
segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki
oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem
fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy
(ilmu fisika). Manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan
mahkluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan mahkluk
yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,
sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahkluk sosial
yang tidak dapat berdiri sendiri(sosiologi).mahkluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahkluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat) dan lain sebagainya.
Ada dua
pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur
yang membangun manusia :
1) Manusia terdiri dari empat unsur yang
saling terkait, yaitu :
a. Jasad,
yaitu : badan kasar manusia yang Nampak pada
luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu :
mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh,
yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan
pencipta yang bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafs,
yaitu : kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur
kepribaadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id
merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id tidak berhubungan dengan
lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada
gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam
saluran sosial yng dapat dimengerti oleh oaring lain. Perkembangan ego terjadi
antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan
lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan
lingkungan luar, dan mengatur tingkah lau sehingga dorongan instingtual Id
dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
c. Superego, meruoakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingan
dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu,
superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas di dalam lingkungan luar diri.
v Pengertian
Kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal darikata kultur yang dalam kata Latin adalah cultura (kata kerjanya, colo,colore) dan artinya memelihara atau mengerjakan, mengolah. Pengertianini berkembang menjelang abad 18 melalui karangan Herder tentangsejarah semesta, Ideen zur Geschichte der Menscheit, dan terutamakarangan Klem berjudul Allgemeine Culturgesschichte der Menscheit.Dalam analisa kedua tokoh ini perkataan kultur atau kebudayaan dalamarti yang modern mendapat arti tingkat kemajuan, yaitu tingkat pengerjaanatau pengolahan yang dicapai manusia pada suatu ketika dalam perjalanansejarah.Lebih jauh Alisjahbana menyebutkan bahwa terdapat 7 (tujuh)penggolongan defenisi kebudayaan, yakni pertama menekankankenyataan, bahwa kebudayaan itu adalah suatu keseluruhan yangkompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan,kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan yanglain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kedua,menekankan sejarah kebudayaan, yang memandang kebudayaan sebagaiwarisan sosial atau tradisi. Ketiga, menekankan segi kebudayaan yangnormatif, yakni kebudayaan sebagai cara, aturan dan jalan hidup manusia. Disini juga ditekankan cita-cita, nilai-nilai dan kelakukan. Keempat,pendekatan secara Psikologi, kebudayaan sebagai penyesuaian manusiakepada sekitarnya. Dalam hal ini, Summer dan Keller yang menekankanpenyesuaian manusia pada keadaan dan syarat-syarat hidupnya.Sedangkan Kroeber dan Kluckhohn menekankan usaha belajar danpembiasaan serta defenisi yang bersifat psikologi murni yang dirumuskandalam istilah psiko-analisis dan psikologi sosial. Kelima, menekankan halhalyang bersifat struktur yang membicarakan pola-pola dan organisasikebudayaan. Keenam, kebudayaan dipahami sebagai hasil perbuatan ataukecerdasan manusia. Grover merumuskan kebudayaan sebagai hasilpergaulan atau perkumpulan manusia. Dalam hal ini juga ditekankanpikiran-pikiran dan lambang-lambang. Ketujuh merupakan defenisidefenisiyang tidak lengkap dan tidak bersistem.Alisjahbana maupun Koentjaraningrat mengakui bahwa banyaksekali defenisi-defenisi kebudayaan yang mengacu pada suatu disiplinilmu tertentu, bukan saja antropologi, tetapi juga sosiologi, filsafat, sejarahmaupun kesusasteraan. Berdasarkan ilmu Antroplogi, Koentjaraningratmendefenisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakandan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yangdijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan culture, dalam kata Sanskerta adalah buddhayah, dalambentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal, ataudaya dari budi. Zoetmulder juga melihat kodrat manusia dengan akalbudinya merupakan titik tolak kebudayaan.Selanjutnya, Soerjanto Poespowardojo dalam memaknai kebudayaanmenegaskan bahwa:Kebudayaan adalah identitas suatu bangsa. Dengan demikian,jelaslah bahwa kebudayaan bukan sekedar pakaian, melainkanhidup yang memolakan setiap sikap dan perbuatan berdasarkannilai yang dihayati. Kebudayaan di satu pihak adalah ciptaanpribadi-pribadi manusia, namun juga merupakan ciptaan seluruhmasyarakat, karena seseorang tidak mungkin menciptakan karyabudayanya tanpa pengaruh dan pembentukan dari masyarakat,dimana dia dibesarkan. Maka, kebudayaan adalah keseluruhanwarisan yang dilanjutkan dari generasi yang satu ke generasiseterusnya.Stephen K. Sanderson tidak melihat kebudayaan sebagai pewarisansecara biologis, tetapi ”kebudayaan sebagai keseluruhan karakteristik paraanggota sebuah masyarakat, termasuk peralatan, pengetahuan, dan caraberpikir dan cara bertindak yang telah terpolakan, yang dipelajari dandisebarkan serta bukan merupakan hasil dari pewarisan biologis.Sanderson membagi empat karakteristik utama kebudayaan, pertama,kebudayaan mendasarkan diri pada simbol. Simbol sangat esensial bagikebudayaan, karena ia merupakan mekanisme yang diperlukan untukmenyimpan dan mentransmisikan sejumlah besar informasi yangmembentuk kebudayaan. Kedua, kebudayaan itu dipelajari dan tidaktergantung kepada pewarisan biologis dalam transmisinya. Ketiga,kebudayaan adalah sistem yang dipikul bersama oleh anggota suatu masyarakat, yakni, ia merupakan representasi dari para anggotamasyarakat yang dipandang secara kolektif daripada individual.
v Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia
di alam dunia ini mememgang peran yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai
segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebuthomo
economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri (sosialofi), makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan
(politik), makhluk yang berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh
hubungan manusia dengan kebudayaan
1. Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia, tetapi apakah sederhana
itu hubungan keduannya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduannya berbeda tetapi keduannya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Tampak bahwa keduannya akhirnnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang
dapat kita lihat adalah hubungan anatara manusia dengan peraturan – peraturan
kemasyarakatnya. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah
peraturan itu jadi maka yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang
dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak
dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupkan perwujudan
dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan
tidak akan jauh menyimpang dari kemauaan manusia yang membuatnya. Apabila
anusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaaan manusia, dia akan menjadi
terasing atau telinasi.
2. Manusia dan kebudayaan atau manusia
dan masyarakat oleh karna itu memiliki hubungan keterkaitan yang erat satu sama
lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak bisa lagi membedakan mana yang lebih
awal muncul manusi atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduannya
harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar analisis dapat dilakukan
dengan lebih cermat.