BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk tuhan yang
paling sempurna di mana diciptakan Allah SWT dengan akal pikiran yang sehat.
Saat kita menginjak masa remaja mungkin, saat itulah kita mulai tertarik pada
lawan jenis kita. Mulai dari rasa bahagia, senang,sedih, bahkan kecewa selalu menjadi
warna warni suatu perasaan cinta. Menurut beberapa orang cinta merupakan
segalanya dimana kita harus memperjuangkan dan mengejar hingga titik darah
penghabisan.
Di zaman yang semakin modern ini banyak
orang yang telah salah pengertian tentang cinta. Dimana cinta merupakan suatu
hidup kedua bagi mereka dan apapun mereka lakukan hanya untuk cinta. Diantara
mereka pun banyak yang rela bunuh diri akibat putus cinta dengan pasangannya
bahkan ada pula yang rela melakukan apa saja, misalnya dengan cara memberikan
harta, keperawanan, serta dll hanya karena atas dasar cinta terhadap
pasangannya. Dan tentu saja hal ini dapat merugikan salah satu pihak yang amat
sangat mencintai seseorang.
Dalam makalah ini akan dibahas
pengertian cinta yang sesungguhnya serta implikasinya dalam kehidupan
sehari-hari, agar para pembaca tidak lagi salah pengertian tentang cinta.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian Cinta Kasih itu?
Apa pengertian kasih sayang?
Apa saja macam – macam cinta itu?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian cinta dan kasih sayang dan
pengaruh nya terhadap manusia
Untuk mewujudkan cinta dan kasih saying agar mencapai
kehidupan yang tentram
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima
Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari
kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang
akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta
yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda,
tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan- kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
2.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
A. Cinta Menurut Agama Islam
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua
bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin
‘Abdulwahhab Al- Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal.
114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam, yaitu:
Cinta ibadah, yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang
dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
Cinta syirik, y Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
Allah berfirman, “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah
sebagai tandingan- tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan
tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”(Al-Baqarah:165) 3. Cinta maksiat,
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan
Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
Allah berfirman, “Dan kalian mencintai harta benda dengan
kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20) 4. Cinta tabiat, Seperti cinta kepada
anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang Idibolehkan. Namun tetap
cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah
berfirman dalam surat Yusuf ayat 8, “Ketika mereka (saudara-saudara
Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak
kita daripada kita”.
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam
Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela
berkorban dan siap melindungi.
Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang
membara.
Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga
seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal
lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita
sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan
lagi).
Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang
tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar di dia tidak tahu apa yang telah ia
perbuat). Cinta Jenis ini sering dikatakan cinta buta.
Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan,
karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis
sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta
terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia
(rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
B. Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan
& Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan
tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor
13:3)
C. Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan
terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya
terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang
Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai
eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu
aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek
kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek
kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
D. Cinta menurut agama
Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi
judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya
terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang
tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta,
seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang
memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu
indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis
atau cinta dalam lingkup keluarga.
2.3 Macam – Macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai
mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai
berikut :
1. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love)
dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia /
Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa
Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah
laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik
kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat
hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu
kewajiban.
3. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat
membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan
cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya
tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal,
kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam
ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang
yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi
didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah
perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat
pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena
yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai
bayarannya.
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling
asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan
anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
6.
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
2.4 Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam
kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
Cara mewujudkan cinta diri sendiri Dapat dilakukan dengan
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri
terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi-
wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan Dapat
dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya
saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant (
1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka
relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran
Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)
Cara mewujudkan cinta erotis Dapat dilakukan apabila
dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat
atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan
yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Cara mewujudkan Cinta Keibuan Dapat dilakukan dengan dilandasi
kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung,
melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan
doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari
segala kesusahan.
Cara mewujudkan Cinta kepada Allah Dapat dilakukan dengan
dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan
beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi
larangan yang sudah di tentukan Nya.
Cara mewujudkan Cinta kepada Rasul Dapat dilandasi dengan
cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu
sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih
diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari
Cinta kasih dan sayang. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan,
keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama
lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain. Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi
antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan,
apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar