Blogger news

Selasa, 04 November 2014

Hitam Putih Media


Pada media pemberitaan di indonesia terdapat keberpihakan yang menjadi kesalah gunaan dalam penyampaian informasi di media pemberitaan. Bisa terdapat informasi - informasi yang menguntungkan pihak tertentu. Seperti pada kejadian pemilihan presiden, terdapat kampanye - kampanye yang terdapat pada banyak lembaga media pemberitaan. Tetapi pada saat mendekati pelantikan beberapa media mulai tidak melakukan pemberitaan yang menguntungkan pihak tertentu lagi. Berikut adalah contoh salah satu media yang terlihat memihak yaitu vivanews.



JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Direktur Viva.co.id Anindra Ardiansyah Bakrie atau biasa disapa Ardi Bakrie disebut murka gara-gara munculnya iklan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di laman Viva.co.id menjelang pemilu legislatif.
Amarah Ardi, putra bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, itu disampaikan melalui surat elektronik ke sejumlah petinggi redaksi Viva.co.id. Hal itu diungkap kompasianer dengan nama Susi Avivah yang mengunggah tulisan pada Senin (7/4/2014).
Dalam e-mail tersebut, Ardi meminta iklan Jokowi segera diganti. Bahkan, jika ada yang tidak suka dengan kebijakannya itu, ia mempersilakan untuk mundur. Ia menunggu surat pengunduran diri itu sebelum "ayam berkokok".
Dua sumber Kompas.com di redaksi Viva.co.id membenarkan kemarahan Ardi tersebut. "E-mail itu benar," kata salah satu sumber di redaksi Viva.co.id.
Masih menurut sumber itu, redaksi kerap diintervensi mengenai pemberitaan Jokowi.
Berikut isi surat elektronik tersebut:
"Para Direksi, khususnya Pemred,
Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.
Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.
Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar Jokowi coblos no. 4.
Persis sekali seperti iklannya yang ditaruh di sebelah kanan yang memang bagian advertising. Ide siapa sih ?? Bodoh sekali!!! Pura-pura ngga ngerti, sengaja, apa emang dibayar sm partai lain untuk melakukan itu di tempat yang paling sakral itu??
Kalau mengenai iklan PDIP yang ada di sebelah kanan itu, saya bisa sedikit mengerti karena maksudnya berjualan di tmpat jualan, bukan di bagian redaksional.  Walaupun saya  juga  tidak suka dan tolong utk diganti sekarang.  Materi akan saya attachkan pada email ini dan berikutnya untuk dipasangkan berganti gantian disitu.  Thx.
Apabila ada yang tidak suka akan kebijakan saya ini, silahkan ajukan surat resignation sebelum ayam berkokok besok pagi. Lebih cepat lebih bagus. Saya benci orang2 munafik atau pun orang bodoh yang tidak loyal.
PS:
Saya emailkan dgn gmail krna bisa di attach file lebih besar, bukan karena saya takut.
Kalau hubungannya mengenai orang tua yang di dzolimi, ngga ada takutnya saya. semua halal!!!
Rgds,
AAB
2 Attachments"

Dewan direksi Viva.co.id Uni Zulfiani Lubis tidak mau berkomentar mengenai hal itu. "Saya belum baca tulisan di Kompasiana, cuma sudah ramai di teman-teman Viva. Sekarang saya sudah tidak di Viva, sekarang saya full di ANTV," ucap Uni ketika dihubungi. Dalam laman Viva.co.id, Uni masih tercatat sebagai Editor in Chief.

BERITA - BERITA DARI VIVANEWS SEBELUM PELANTIKAN


Demokrat: Jokowi Naik Esemka Saja "Kalau pengen pencitraan yang nyata dong." http://politik.news.viva.co.id/news/read/536995-demokrat--jokowi-naik-esemka-saja 

  

Tantowi: Jokowi Gagal Buktikan Koalisi Tanpa Syarat "Akhirnya, kabinet itu isinya ya harus kompromistis."   

http://politik.news.viva.co.id/news/read/538825-tantowi--jokowi-gagal-buktikan-koalisi-tanpa-syarat 


Kabinet Jokowi Lebih Gemuk dari Kabinet AS dan Tiongkok Jokowi berdalih kabinetnya proporsional dengan berkaca pada Malaysia. 

http://politik.news.viva.co.id/news/read/538792-kabinet-jokowi-lebih-gemuk-dari-kabinet-as-dan-tiongkok 

 

 BERITA - BERITA VIVANEWS SETELAH PELANTIKAN

 

JK: Jokowi Akan Bahas Isu Laut Cina Selatan di APEC. Ini terkait dengan kepentingan Indonesia di poros maritim 

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/556115-jk--jokowi-akan-bahas-isu-laut-cina-selatan-di-apec 

 

Di Hadapan 250 CEO, Jokowi Yakin Dapat Kuasai Parlemen "SBY juga pernah dia butuh 6 bulan untuk kuasai parlemen," kata Jokowi

http://politik.news.viva.co.id/news/read/555817-di-hadapan-250-ceo--jokowi-yakin-dapat-kuasai-parlemen 

 

Jokowi: Kita Kekurangan Ribuan Kapal Jokowi akan mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim.

 http://nasional.news.viva.co.id/news/read/555968-jokowi--kita-kekurangan-ribuan-kapal

 

Dengan melihat berita - berita yang ada diatas bisa dilihat bahwa vivanews tidak konsisten dengan pemberitaannya karena sangat berbeda karakter berita yang disajikan ketika jokowi belum dilantik menjadi presiden dan sesudah dilantik menjadji presiden. Terlihat juga pada berita yang di posting oleh kompas bahwa Presiden Direktur Vivanews, Ardiansyah Bakrie yang juga merupakan anak dari Abu Rizal Bakrie jelas tidak ingin kalau perusahaan miliknya memposting iklan tentang jokowi sehingga terlihat jelas kalau pemberitaan tentang jokowi di Vivanews sudah diatur oleh beliau agar menguntungkan pihaknya sendiri.


Source: 

http://nasional.kompas.com/read/2014/04/08/1106215/Ardi.Bakrie.Murka.Iklan.Jokowi.Muncul.di.Viva.co.id

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar