Blogger news

Sabtu, 04 Januari 2014

Cara Mengetahui Kebohongan

Umumnya kita sering menerima kebohongan karena terkadang sebuah kebohongan itu adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menghindari hal - hal tertentu. Ya bohong memang menguntungkan, tetapi bagi para korban kebohongan itu merupakan sebuah hal yang menjengkel kan dan merugikan. Oleh karena itu kita harus pintar - pintar dalam mengetahui jika seseorang berbohong kepada kita. Entah itu kerabat dekat, saudara, pacar, teman, bahkan orang asing. so, go on.

 Ekspresi Wajah dan Mata




  1.  Lihat Micro Expression orang tersebut. Micro Expression adalah ekspresi wajah yang hanya terlihat sekejap saja. Ekspresi yang sekejap ini adalah ekspresi yang jujur dari orang tersebut. Untuk beberapa orang mereka bisa secara natural membaca ekspresi ini, tetapi hampir semua orang bisa melatih untuk membaca ekspresi ini.
    • Biasanya dalam orang yang berbohong, micro expression orang tersebut merupakan suatu ekpresi yang menunjukan bahwa dia dalam keadaan yang terancam. Biasanya ditunjukan dengan alis yang naik   
              
  2.  Lihat Jika Ia Menyentuh Hidung atau Menutupi Mulutnya. Seseorang akan menyentuh hidung lebih sering dari biasanya ketika ia berbohong. Gejala ini dikarenakan oleh hormon adrenaline yang ada pada kapiler hidung yang mengakibatkan hidung menjadi terasa gatal. Dan seseorang juga akan menutupi mulutnya atau menaruh tangannya di sekitar mulut. Ini gejala natural yang menunjukan bahwa tangan menutupi kebohongan yang terus mengalir. Jika mulut terlihat tegang dan mengkerut, ini bisa menunjukan gejala terancam.  
  3.  Perhatikan Pergerakan Matanya. Semua orang biasanya bisa mengetahui jika seseorang sedang mengingat sesuatu atau sedang membuat - buat berdasarkan pergerakan matanya. Ketika seseorang sedang mengingat - ingat, pergerakan matanya akan bergerak ke atas dan ke kiri jika orang tersebut tidak kidal. Dan jika ia sedang membual maka matanya akan bergerak dari atas ke kanan. Dan jika orang tersebut kidal maka sebaliknya. Seseorang juga akan berkedip lebih sering ketika ia berbohong dan juga akan akan mengucak - ucakan mata.
  4. Jangan menentukan kejujuran berdasarkan kontak mata. Penemuan ilmiah baru membantah bahwa jika seseorang menghindar dari kontak mata maka ia berbohong. Manusia secara natural menghindar dari kontak mata dan melihat pada objek tak bergerak untuk fokus dan mengingat. sedangkan pembohong lebih sering melakukan kontak mata untuk meyakinkan kebohongannya adalah jujur.


Bahasa Tubuh

  1. Perhatikan Keringatnya. Seseorang akan lebih banyak berkeringat ketika mereka berbohong. Ini juga merupakan salah satu indikasi dari Polygraph (pendeteksi kebohongan) dalam menentukan kejujurannya. Tetapi juga jangan terlalu bergantung pada berkeringatnya seseorang dalam menentukan kejujuran. Beberapa orang juga akan berkeringat lebih banyak ketika mereka gugup.
  2. Lihat Jika Ia Mulai Gelisah. Tanda jika seseorang berbohong juga adalah kegelisahan. Gelisah muncul karena rasa gugup yang dikarenakan oleh rasa takut ketahuan.
     
  3.    Perhatikan Tenggorokannya. Pada biasanya orang akan membasahi tenggorokannya ketika ia berbohong. Berbohong membuat produki hormon adrenalin meningkat yang mana membuat saliva (air ludah) terpompa dan berkurang. 
     
  4. Perhatikan Nafasnya. Manusia biasanya mengambil nafas lebih sering dari biasanya ketika berbohong. Biasanya pembohong akan mengambil nafas - nafas yang pendek dan akan diikuti oleh satu nafas yang dalam dan panjang. Mulutnya juga akan terlihat kering. Ini semua karena berbohong membuat seseorang menjadi stress yang menyebabkan jantung berdebar lebih kencang dan paru - paru membutuhkan lebih banyak udara.
  5. Perhatikan Pergerakan Anggota Tubuh Yang Lainnya. Lihat tangan dan kaki orang tersebut. Ketika seseorang merasa nyaman ia akan leluasa menggerakan tangan dan kakinya. Tetapi ketika seseorang berbohong pergerakan tangan dan kaki tersebut menjadi terbatas.
    • Pembohong biasanya tidak melakukan isyarat tangan yang kita ajukan dalam perbincangan. Pembohong biasanya tidak akan melakukan tindakan menunjuk, gerakan membuka tangan dll.
    • Pembohong juga akan menggenggam sesuatu yang ada disekitarnya tanpa menyadarinya.
    • Seorang pembohong juga akan membenarkan dasi, memegang rambutnya, atau memegang baju nya sendiri sebagai tanda dalam bentuk panik
 Verbal

  1. Dengar Baik - Baik Suara Orang Tersebut. Suara dari seseorang bisa menjadi inidkasi kebohongan yang baik. Ia akan berbicara lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.
  2. Perhatikan Pada Detil Yang Berlebihan. Jika seseorang mengatakan hal yang terlalu banyak bisa menjadi jelas bahwa dia berbohong. Sebagai contoh "Saya bisa bawa mobil kok. Gampang tinggal injak gas, ganti gigi, putar setir". Terlalu banyak detil menunjukan bahwa orang tersebut putus asa untuk meyakinkan apa yang dia bicarakan
  3. Perhatikan Kata - Kata Yang Digunakan. Beberapa perkataan yang digunakan bisa memberikan petunjuk apakah seseorang berbohong atau tidak.
    • Mengulang kata - kata yang telah kita katakan sebelumnya
    • Menanyakan pertanyaan balik berulang - ulang. Pertanyaan tersebut juga bukan pertanyaan simpel yang bisa dijawab dengan iya atau tidak. Seperti contoh "Itu tergantung apa yang kau maksud dengan X" atau "Kau dapat dari mana informasi seperti itu?" 
    • Bercanda atau menggoda untuk menghindari subjek
    • Menjawab terlalu cepat dengan berkata tidak terlebih dahulu seperti "Apakah kamu menjatuh kan handphone ku?" "Tidak, aku tidak menjatuhkan handphone mu" 
  4. Perhatikan Jika Ia Mengulang Perkataan Yang Sama. Jika seseorang menggunakan kata - kata yang sama berulang - ulang kali, itu sudah jelas sebuah kebohongan. Ketika seseorang membuat kebohongan, ia akan berusaha mencari kata - kata yang meyakinkan. Dan setelah ia mendapatkan kata - kata itu ia akan mengulangnya berulang - ulang kali. 
  

  • Hati - Hati Pada Pengalihan Perhatian. Pembohong yang pintar juga biasanya akan mengalihkan perhatian ditengah - tengah perbincangan seperti contoh "Eh sudah liat berita yang kemarin? yang......" 




    1.  Source: www.wikihow.com
       

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar