Wawancara Pemilik Kedai Waroeng Erlangga

    Di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, merupakan salah satu  kawasan yang banyak di minati oleh pemuda-pemudi untuk sekedar menjadi tempat berkumpul atau  nongkrong bersama teman-teman mereka. Di kawasan Bintaro ini banyak tempat-tempat penjual makanan dari yang kaki lima sampai bintang lima. Namun, ada salah satu tempat makan kaki lima yang berlokasi di Bintaro Sektor 2 yang menarik perhatian saya selain cara penjualannya yang cukup unik, yaitu  mempekerjakan anak-anak serta keponakan-keponakan laki-laki pemilik Kedai Erlangga  tersebut selain itu, tempat ini juga merupakan tempat rekomendasi yang di berikan oleh teman saya. Teman saya adalah salah satu pelanggan di tempat tersebut. Kebetulan teman saya juga akan pergi ke kedai Erlangga jadi saya tidak sendiri untuk melakukan wawancara. Berikut wawancara saya dengan  salah satu pekerja atau anak dari pemilik kedai Erlangga:

Saya    : “Assalammuallaikum, permisi mas. Mas yang punya kedai ini?”

Mas Erlangga    : “Oh, bukan mas. Kebetulan ini punya orang tua saya. Tapi saya dan sepupu-sepupu saya yang menjalankan usaha ini.”

Saya    : “Wah hebat ya, masih muda tetapi bisa dan mampu menjalankan usaha ini. Mohon maaf mas. Nama Saya Geraldy, kebetulan saya mendapatkan tugas untuk wawancara. Boleh saya tau nama mas siapa?"

Mas Erlangga    : “Halah, umur saya sudah 26 kok, jadi enggak muda-muda banget. Nama saya Erlangga, sesuai dengan nama warung kelontong ini”

Saya    : “Mas Erlangga, boleh saya mewawancarai mas Erlangga tentang kedai Erlangga ini?”

Mas Erlangga    : “Tentu boleh, siapa tau setelah itu jadi tambah laris kan. Kalau untuk ilmu, kan kita harus sharing supaya tetap barokah.”

Saya    : “Yaaa… benar sekali itu mas. Mas, usahanya udah berjalan berapa lama? Apa hanya mas Adrian saja yang menjaga tempat ini?”

Mas Erlangga    : “alhamdullilah, usahanya sudah berjalan sekitar 6 bulan. Wah, enggak mungkin lah kalau saya sendiri yang jaga warung kelontong ini. Saya enggak sanggup kalau sendiri, kebetulan kan saya juga kuliah. Jadi selesai kuliah langsung sibuk ngurusin warung. Saya disini di temani sepupu-sepupu laki-laki saya yang untuk bantu-bantu saya. Kadang-kadang orang tua saya juga ikut menemani. Tapi itu hanya kadang-kadang saja.”

Saya    : “Wahh… Padahal Mas Erlangga juga sibuk untuk kerja di warung, tapi bisa membagi waktu untuk usahanya. Mas, kalau disini jual apa saja sih? Lalu keuntungannya kira-kira berapa sih mas?”

Mas Erlangga    : “Iya dong, kita itu kuliah memang dituntut untuk belajar, tetapi masa kuliah juga masanya kita berkembang jadi mandiri kan? Kapan lagi kalau tidak sekarang. Wah kalau disini banyak Mas Ger, misalnya saja kaya temennya mas Ger itu. Dia sukanya beli roti bakar keju keju coklat terus minumnya kalau tidak susu soda ya es teh manis.Disini ada banyak menu mas, tapi kalau konsumen lebih sering beli roti bakarnya. Jadinya, kita lebih di utamakan menu roti bakarnya. Roti bakarnya juga ada banyak varian, ini mas Ger bisa lihat sendiri menu makan dan minuman di sini (sambil menyodorkan menu makanan dan minuman). Selain itu, kita juga memberikan harga yang terjangkau namun kami bisa memastikan makanan dan minuman yang kami jual itu semuanya higienis, tidak sembarangan. Karena kami mengutamakan kualitas restoran bintang lima ala kaki lima. Nah, dengan cara itu, Allhamdullilah banyak anak-anak muda yang suka nongkrong tapi orang tua juga banyak. Jadi kira-kira  untungnya 1 juta kalau sedang ramai seperti saat hari libur. Kalau sedang sepi, yaa paling hanya 500 ribu per hari. Kalau mau tau keuntungan setiap bulannya, coba saja mas Ger itung-itung sendiri kira-kiranya hahaha.”

Saya    : “Mas ini hebat sekali, lalu kedai Erlangga ini hanya buka saat malam hari atau bagaimana mas?”

Mas Erlangga    : “iya hanya malam saja biasanya dari jam 7 malam , kalau siang menurut kami kurang efisien. Ini kan tempatnya terbuka jadi kalau siang kasihan pelanggannya kalau kepanasan, dari pada kita harus repot-repot menyediakan kipas angin banyak. Kan, jadi pemborosan juga."

Saya        : “Lalu, harapan mas Erlangga untuk kedepannya gimana?”

Mas Erlangga    : “Yaaa… kalau saya dan orang tua sih pengennya bisa membeli atau menyewa ruko ini (sambil menunjuk ruko kosong) tetapi karna engga tau siapa yang punya dan yang punya juga udah engga pernah ngurusin jadinya susah. Kan lumayan usahanya bisa lebih berkembang. Selain itu juga, pelanggan pasti bisa makin betah disini Insyaallah”

Saya    : “Terimakasih loh mas info tentang kedai Erlangga ini dan terimakasih juga sudah meluangkan waktu buat ngobrol”

Mas Erlangga    : “Iya sama-sama, kapan-kapan ajak teman-temannya yang buat makan disini. Nanti saya kasih diskon loh.”

Saya    : “Pasti mas. Kalau begitu saya pamit dulu ya mas. Assalammuallaikum.”

Mas Erlangga    : “Waallaikumsalam”

    Dapat di ambil kesimpulan dari wawancara yang saya ajukan kepada Mas Erlangga sebagai pekerja, sekaligus anak dari pemilik kedai erlangga serta penanggung jawab kedai tersebut mampu menghasilkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Walaupun disamping kesibukannya sebagai mahasiswa, ia juga mampu mengembangkan usaha yang digeluti oleh keluarganya. Usaha ini tentunya tidak akan sukses apabila tidak dibarengi dengan kedisiplinan, keuletan, ketekunan dan kemauan yang tinggi.

    Saya harap hasil wawancara saya ini bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan motivasi dalam kesuksesan hidup dengan memanfaatkan peluang yang ada.